Selasa, 09 September 2014

"Apresiasi Buku Total Bung Karno Karya Roso Daras"

"Apresiasi Buku Total Bung Karno Karya Roso Daras" 
OLEH : Sugeng Riyanto

Setelah saya menyelesaikan membaca Buku mengenai kisah Bung Karno dengan segala kekurangan dan kelebihan yang beliau miliki. Terdapat begitu banyak sejarah yang bagus untuk kita pelajari, bukan sekedar menjadi bahan bacaan semata. Bagaimana semangat Beliau ketika dipenjara bertahun-tahun dalam pengasingan hanya untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bagaimana pula ketika beliau rela hidup tanpa secerca cahaya selama kurang lebih dua tahun hanya untuk satu kata merdeka!!. Disinilah mulai diri kita tersindir untuk menunjukkan bahwa kita bukanlah generasi yang hanya melupakan akar sejarah bangsa,melainkan melanjutkan semangat perjuangan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dari sekarang. Kemampuan Roso Daras dalam menyampaikan kisah sejarah bung karno begitu kental dengan kisah sebenarnya yang terjadi. diri saya seakan menikmati dan kembali ke Zaman penjajahan dan kemerdekaan meskipun saat itupun saya belum terlahir. Bung Karno..memiliki nama kecil si engkus merupakan bapak proklamator kemerdekaan bangsa ini mulai dilupakan oleh bangsanya sendiri. Nama boleh terlupakan, TETAPI seharusnya jiwa perjuangan harus selalu tertancap dari tubuh kita sebagai PEMUDA.Teringat salah satu lembar kisah mengenai beliau ketika berada di wisma Yaso tempat dia diasingkan dari keramaian kota karena dianggap memberikan kebebasan pada PKI tahun 1966 beliau sudah tidak lagi memimpin bangsa ini. Mulai disitulah seakan air mata ini mengalir begitu deras ketika melihat dan membayangkan bagaimana seorang pejuang, proklamator,pahlawan, inspirator bangsa, dan pemersatu negara diperlakukan tidak layaknya seperti manusia ketika sedang sakit keras. Beliau hanya dirawat oleh seorang dokter HEWAN dan diberikan obat penghilang rasa sakit. Apakah seperti itu cara kita membalas perjuangan pahlawan?apa seperti itu pula kita hanya membaca kisah perjuangan?tanpa mengambil hikmahnya?silahkan membaca buku tersebut untuk menambah khasanah sejarah kita....

“EKSPLORASI KESENIAN DESA-DESA SE-KECAMATAN SELO UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF”

“EKSPLORASI KESENIAN DESA-DESA SE-KECAMATAN SELO UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF”
Sugeng Riyanto, dkk
Laboratorium Pengembangan dan Pelayanan Bahasa
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan Kartasura Telp. (0271) 717417- 719483
Fax. (0271) 715448 Surakarta 57102
e-mail: Sugenx-bepe20@yahoo.com


ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah 1) memaparkan identifikasi tokoh dalam folklor untuk kajian nilai kepemimpinan dan sejarah, 2) mendeskripsikan variasi tema untuk kajian nilai pendidikan, 3) mendeskripsikan setting pada folklor untuk menggali kearifan lokal, dan 4) mendeskripsikan upaya dan pengembangan foklor untuk membentuk industri kreatif di kecamatan Selo, kabupaten Boyolali. Jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data melalui metode simak dengan teknik catat, teknik dasar sadap dengan teknik lanjutan simak libat cakap. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil Penelitian ini: (1) tokoh-tokoh yang ada di dalam folklor dapat memberikan pelajaran dari segi kepemimpinan dan sejarah, (2) nilai pendidikan yang bisa diambil dari tema folklor adalah nilai religius, kejujuran, patriotisme, kreatif, budaya, keberanian, dan patriotisme, (3) setting pada folklor yang ada di kecamatan Selo adalah tanah jawa, Jrakah, Jakarta, Trenggalek, Pesantren, Suroteleng, lereng Merapi, jurang Jamban, Kediri, Senden, alas Mbalong, Samiran, dan (4) kostum-kostum yang dipakai pada kesenian di Selo merupakan hasil kerajinan tangan dan memiliki nilai jual yang tinggi, hal ini bisa dijadikan sebagai industri kreatif di kecamatn Selo sehingga dapat menambah pemasukan bagi masyarakat Selo pada khususnya. Kesimpulan penelitian ini yaitu tokoh dalam folklor memiliki nilai kepemimpinan dan sejarah, memiliki nilai pendidian, setting pada folklor dapat menggali kearifan lokal, serta masyarakat kecamatan Selo mempunyai kerajinan tangan yang dapat dijadikan sebagai industri kreatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya.

Kata Kunci: folklor, tokoh, tema, dan setting.